Budaya Lombok
Lombok merupakan salah satu provinsi di Nusa Tenggara Barat yang merupakan
salah satu tempat favorite bagi wisatawan asing untuk berlibur karena mempunyai
tempat - tempat wisata yang tidak kalah indahnya dengan Bali. selain itu lombok
juga mempunyai kebudayaan yang masih kental, yang sampai saat ini masih menjadi
tradisi masyarakat setempat. diantaranya adalah :
- Bau
Nyale
Bau Nyale adalah sebuah peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan
mempunyai nilai sakral tinggi bagi suku Sasak
Tradisi ini diawali oleh kisah seorang Putri Raja Tonjang Baru yang sangat
cantik yang dipanggil dengan Putri Mandalika. Karena kecantikan-nya itu para
Putra Raja memperebutkan untuk meminangnya.
Jika salah satu Putra Raja ditolak pinangannya maka akan menimbulkan
peperangan. Sang putri mengambil keputusan pada tanggal 20 bulan kesepuluh
untuk menceburkan diri ke laut lepas. Dipercaya oleh masyarakat hingga kini
bahwa Nyale adalah jelmaan dari Putri Mandalika.
Nyale adalah sejenis binatang laut yang berkembang biak dengan bertelur,
perkelaminan antara jantan dan betina. Upacara ini diadakan setahun sekali.Bagi
masyarakat Sasak, Nyale dipergunakan untuk bermacam-macam keperluan seperti:
santapan (Emping Nyale), ditaburkan ke sawah untuk kesuburan padi, lauk pauk,
obat kuat dan lainnya yang bersifat magis sesuai dengan keyakinan masing-masing
- Rebo
bontong
Upacara Rebo Bonotng dimakusdkan untuk menolak bala' (bencana/penyakit),
dilaksanakan setiap tahun sekali tepat pada hari Rabu minggu terakhir pada
bulan Syafar. Menurut kepercayaan masyarakat Sasak bahwa pada hari Rebo Bontong
adalah merupakan puncak terjadi bala (bencana/penyakit), sehingga sampai
sekarang masih dipercaya untuk memulai suatau pekerjaan tidak diawali pada hari
Rebo Bontong
Rebo Bontong ini mengandung arti Rebo dan Bontong yang berarti putus
sehingga bila diberi awalan pe menjadi pemutus. Upacara Rebo Bontong ini sampai
sekarang masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat di Kecamatan Pringgabaya
- Upacara
Perkawinan
Upacara perkawinan Lombok Timur sering dikaitkan dengan upacara adat
perkawinan sorong serah aji kerama yang merupakan salah satu tradisi yang ada
sejak zaman dahulu dan telah melekat dengan kuat serta utuh didalam tatanan
kehidupan masyarakat suku Sasak Lombok Timur, bahkan beberapa kalangan
masyarakat baik itu tokoh agama dan tokoh masyarakat adat itu sendiri
menyatakan bahwa jika tidak melaksanakan upacara adat ini akan menjadi aib bagi
keluarga dan masyarakat setempat.
Sorong serah berasal dari kata sorong yang berarti mendorong dan serah yang
berarti menyerahkan, jadi sorong serah merupakan suatu pernyataan persetujuan
kedua belah pihak baik dari pihak perempuan maupun pihak laki-laki dalam
prosesi suatu perkawinan antara terune (jejaka) dan dedare (gadis).
Upacara sorong serah ini merupakan salah satu rangkaian upacara terpenting
pada prosesi perkawinan adat Sasak di Lombok Timur. Adapun prosesi perkawinan secara
lengkap adalah sebagai berikut:
1)
Mesejati
Mengandung arti bahwa dari pihak laki-laki mengutus beberapa orang tokoh masyarakat setempat atau tokoh adat untuk melaporkan kepada kepala desa atau keliang/kepala dusun untuk mempermaklumkan mengenai perkawinan tersebut tentang jati diri calon pengantin laki-laki dan selanjutnya melaporkan kepada pihak keluarga perempuan.
Mengandung arti bahwa dari pihak laki-laki mengutus beberapa orang tokoh masyarakat setempat atau tokoh adat untuk melaporkan kepada kepala desa atau keliang/kepala dusun untuk mempermaklumkan mengenai perkawinan tersebut tentang jati diri calon pengantin laki-laki dan selanjutnya melaporkan kepada pihak keluarga perempuan.
2)
Selabar
Mengandung maksud untuk memper maklumkan kepada pihak keluarga calon pengantin perempuan yang ditindaklanjuti dengan pembicaraan adat istiadatnya meliputi aji kerama yang terdiri dari nilai-nilai 33-66-100 dengan dasar penilaian uang kepeng bolong atau kepeng jamaq, bahkan kadang-kadang acara selabar ini dirangkaikan dengan permintaan wali sekaligus.
Mengandung maksud untuk memper maklumkan kepada pihak keluarga calon pengantin perempuan yang ditindaklanjuti dengan pembicaraan adat istiadatnya meliputi aji kerama yang terdiri dari nilai-nilai 33-66-100 dengan dasar penilaian uang kepeng bolong atau kepeng jamaq, bahkan kadang-kadang acara selabar ini dirangkaikan dengan permintaan wali sekaligus.
3)
Mengambil Wali
Yang
dimaksud dengan mengambil wali adalah mengambil wali dari pihak perempuan bisa
langsung pada saat selabar atau beberapa hari setelah pelaksanaan selabar dan
hal ini tergantung dari kesepakatan dua belah pihak (kapisuka)
4)
Mengambil Janji
Dalam
pelaksanaan mengambil janji ini adalah membicarakan seputar sorong serah dan
aji kerama sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di dalam desa atau kampung
asal calon mempelai perempuan.
5)
Sorong Serah
Inti dari
pelaksanaan sorong serah ini adalah pengumuman resmi acara perkawinan seorang
laki-laki dan seorang perempuan yang disertai dengan penyerahan peralatan
mempelai pihak laki-laki atau yang dikenal dengan nama ajen-ajen.
6)
Nyongkolan
Dalam pelaksanaan nyongkolan keluarga pihak laki-laki disertai oleh kedua mempelai mengunjungi pihak keluarga perempuan yang diiringi oleh kerabat dan handai taulan dengan mempergunakan pakaian adat diiringi gamelan bahkan gendang beleq.
Dalam pelaksanaan nyongkolan keluarga pihak laki-laki disertai oleh kedua mempelai mengunjungi pihak keluarga perempuan yang diiringi oleh kerabat dan handai taulan dengan mempergunakan pakaian adat diiringi gamelan bahkan gendang beleq.
7)
Balik Lampak
Merupakan
salah satu tradisi untuk berkunjung ke rumah orang tua perempuan secara khusus
bersama kedua orang tua pihak laki-laki.
Makanan Khas Lombok
Lombok
adalah surganya bagi mereka yang ingin berlibur mencari ketenangan ataupun
merencanakan bulan madu. Destinasi alam yang cantik ini didukung oleh
kuliner-kuliner khas yang mengajak wisatawan betah di Lombok. Bagi pecinta
pedas, ada dua kuliner yang wajib dijajal, yaitu Ayam Taliwang dan Plecing
Kangkung.
1.
Ayam Taliwang
Ayam
Taliwang sepertinya sudah jadi ikon khas Lombok, makanan ini sangat sering
diburu orang. Ayam berbumbu pedas ini berasal dari Kampung Karang Taliwang,
Kelurahan Cakra Utara, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
(NTB). Oleh karena itulah masyarakat Lombok menyebutnya Ayam Taliwang.
Uniknya,
ayam digunakan sebagai bahan dasar kuliner ini adalah ayam kampung muda yang
baru berusia 3-5 bulan. Ukurannya pun mungil seperti burung puyuh, tapi rasanya
menggigit, apalagi bumbu pedasnya. Kuliner pusaka negeri ini sudah sangat
terkenal di Indonesia, di Jakarta sendiri, sudah banyak resto-resto yang
menyajikan menu Ayam Taliwang. Jika ingin membuat Ayam Taliwang sendiri di
rumah,
2.
Plecing Kangkung
Tidak
lengkap menyicipi Ayam Taliwang jika tidak ditemani oleh Plecing Kangkung.
Makanan khas ini begitu menggoda selera karena terbuat dari kangkung Lombok
yang berbeda dengan kangkung di daerah lain. Kangkung Lombok ini biasanya
ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu, inilah yang
menghasilkan kangkung dengan batangan besar yang renyah. Teksturnya lebih
lembut dan warnanya hijau muda segar, sehingga akan menimbulkan sensasi berbeda
ketika mengunyahnya apalagi dipadukan dengan bumbu yang super pedas.
Untuk
membuat Plecing Kangkung, kangkung terlebih dahulu direbus, kemudian disajikan
dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari Cabai
rawit, garam, terasi dan tomat, bisa juga diberi tetesan jeruk limau. Sebagai
pendamping Ayam taliwang, Plecing Kangkung biasanya disajikan dengan tambahan
sayuran seperti taoge, kacang panjang, kacang tanah goreng, ataupun urap. Untuk
membuat Plecing Kangkung,
3. Sate Bulayak
Salah satu makanan khas Sasak di Pulau Lombok yang
begitu special bagi pemburu makanan kuliner adalah sate bulayak. Sate Bulayak
di Lombok sebenarnya tak jauh beda dengan sate lain pada umumnya. Namun yang
menjadikan sate bulayak berbeda dengan sate lainnya karena kekhasan bumbunya
yang menggoda dan mengeluarkan bau sedap yang mengundang selera makan yang
tinggi. Sate berbahan daging atau jeroan sapi itu dilumuri dengan bumbu khas
Lombok. Pada saat makan sate khas ini biasanya diikuti oleh makanan khas lainnya
menyerupai lontong yang agak bulat memanjang dikuliti daun kelapa agtau daun
enau (nira) muda menjadikan rasanyapun semakin nikmat.
Lontong dimaksud oleh masyarakat Sasak dinamakan
Bulayak. Jadi, bulayak sebenarnya sejenis lontong dari bahan beras yang
dibungkus dengan daun enau muda dan berbentuk seperti lontong, tapi agak
lebih panjang. Sementara bahan baku sate bulayak selain daging juga bisa
jeroan sapi.
Coba anda rasakan sate bulayak yang benar-benar menggoda selera. Daging sapi atau jeroan sapi tersebut dilumuri bumbu penyedap rasa khas alami ramuan Sasak. Lantas sate yang sudah dilumuri tadi langsung dibakar. Tentu saja kepulan asap sate yang dikipas tersebut menyengat keamana-mana dengan aroma yang begitu sedap. Bumbu ini sendiri berbahan santan, cabe besar dan potongan-potongan cabe.
Coba anda rasakan sate bulayak yang benar-benar menggoda selera. Daging sapi atau jeroan sapi tersebut dilumuri bumbu penyedap rasa khas alami ramuan Sasak. Lantas sate yang sudah dilumuri tadi langsung dibakar. Tentu saja kepulan asap sate yang dikipas tersebut menyengat keamana-mana dengan aroma yang begitu sedap. Bumbu ini sendiri berbahan santan, cabe besar dan potongan-potongan cabe.
Semula dalam awal perjalanannya, sate bulayak dibuat
oleh masyarakat Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Dan tentu saja banyak
dipajang pada sejumlah obyek wisata yang ada di wilayah kecamatan itu, seperti
Taman Narmada, Suranadi. Taman wisata Aiknyet, Taman wisata Udayana bahkan
taman wisata Loang Baloq hingga ke sejumlah obyek wisata Senggigi.
Karena kekhasannya itulah, sate bulayak tak dinyana
menjadi santapan yang paling banyak dicari wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara. Para wisatawan nusantara yang kebetulan berlibur ke Lombok umumnya
berkunjung ke pusat jajanan khas Lombok untuk menikmati sate bulayak yang murah
meriah.
Seporsi sate bulayak terdiri atas satu piring sate
berisi 10 tusuk dan lima hingga enam bulayak dengan harga Rp12.000. Harga ini
terjangkau, murah, meriah golong murah dibandingkan sate kambing yang bisa
Rp1.000 per tusuk, belum lontongnya.
Semula sate ini hanya ditemukan di Kecamatan Narmada,
Lombok Barat, namun kinisudah merambah ke berbagai tempat khususnya obyek
wisata dan sejumlah keramaian lainnya. Karena itu wajarlah wisatawan asing dan
wisatawan nusantara banyak yang memburu sate yang stau ini.
Ciri Khas Lombok
Budaya yang digunakan masih kental, bahasa sehari -
hari masyarakatnya menggunakan bahasa sasak. mempunyai tempat - tempat yang
unik sebagai tempat rekreasi sehingga banyak isatawan asng yang sering berkunjung
kesana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar